Friday, July 30, 2010

ES DAWET IRENG



Es Dawet Ireng, bagi yang sering melakukan perjalanan melewati jalur Selatan menuju Yogyakarta atau dari arah sebaliknya tentu udah nggak asing dengan yang namanya dawet ireng. Warung-warung dawet ireng ini banyak dijumpai dipinggir jalan mulai dari Purworejo sampai Kebumen. Harganya satu mangkuk cukup dengan Rp.2.500 saja dan terasa begitu segar sembari kita beristirahat melepas lelah setelah melakukan perjalanan. Dengan suasana sawah dan angin semilir akan menambah energi kita untuk melakukan perjalanan selanjutnya.

SATE BEBEK TAMBAK “ PAK ENCUS “

Perjalanan pulang dari Jogja (acara holiday with my family) menuju kota Klampok tercinta yang memakan waktu sekitar ± 4 jam menggunakan kendaraan roda 4, klo pake motor ± 3 jam cukup menguras isi perut, so perut pun keroncongan. Tanpa basa-basi otak pun langsung terpikir Sate Tambak karena dah lama ga menikmati itu makanan. Yah walaupun sesekali aku juga makan sate tambak tapi itupun klo melewati daerah itu dan itu juga di warung yang berbeda-beda. Kali ini aku ingin menikmati diwarung yang berbeda pula dan tentunya yang lebih enak, satu-satunya jalan adalah dengan bertanya kepada mbah Google. Karena posisiku sedang menyetir aku menyuruh calon istriku untuk memainkan HP nya. Setelah cukup lama menjelajahi dunia maya melalui HP akhirnya ditemukanlah suatu kesimpulan “ Sate Bebek Tambak Pak Encus ”. Perjalanan memasuki tambak dari arah Jogja laju mobil kupelankan sambil tengok kanan kiri mencari nama warung Pak Encus, karena banyaknya warung sate tambak disepanjang jalan tambak, mata ini pun harus extra jeli melihat, dan horeee…akhirnya ketemu. Dari arah timur warung ini letaknya disebelah kiri jalan raya komplek pertokoan pasar tambak, sebelum jembatan kecil, kalau dari arah barat dikanan jalan raya. Di tembok depan warung terpampang Banner nama Pak Encus dengan warna yang cukup terang.
Kami memesan sate bebek 3 porsi (untuk aku, bapaku, dan calon istriku), gule bebeknya 1 porsi (pengen nyobain juga) dan karena ibuku ga doyan sate bebek, beliau pesen nila bakar tapi ga ada, trus pesen lagi lele bakar tapi ga ada juga, dan akhirnya pilihan terakhir berdasarkan referensi dari pelayan terpilihlah menu ayam bakar, ternyata disini juga menyediakan menu selain sate bebek dan gule bebek. Menu tambahan yang tersedia diantaranya ada ayam bakar, ayam goreng, nila bakar, lele bakar, gurameh. Tapi menu ikan air tawar itu biasanya cuma ada pas hari libur/pas hari lebaran dan puasa menjelang orang-orang mudik. Menu utama yang selalu ada tetep Sate Bebek.
O ya sebagai gambaran warung ini ruangannya cukup luas dan bersih pelayannya pun cukup banyak dan ramah. Ada kamar mandi dan sebuah ruang sholatnya juga, kita masuk dan keluar kamar mandi juga GRATIS!!!
Soalnya sebelumnya aku pernah nemuin warung Sate Tambak di deretan jalan raya komplek pasar tambak juga yang memasang tarif kamar mandi.Gile Ajeee!!!Makan bayar masa kencing disuruh bayar juga….hahahahhahha…
Kembali ke Sate Tambak Pak Encus, berdasarkan wangsit dari mbah Google Sate Tambak Pak Encus inilah yang sedang masuk podium search engine-nya si mbah Google, hal ini juga diamini oleh para blogger yang banyak memuatnya.
Yuhuuuu……ga terasa menu utama udah tersedia di meja…
Ini Foto Sate Tambak Pak Encus ama Gulenya, diambil pake Nokia E 63.


Bikin ngiler n’ perut laper ya ga????wekekekeke
Pelengkap dari Sate Bebek ama Gule Bebek ini adalah Saus Kacang alias Sambal Kacang, Sambal Kecap dan lalapan.
Nah inilah saatnya, muncul pertanyaan bagaimanakah rasanya????
WOOOW….daging Satenya empuk brooo…
Aku coba siram pake saus kacang dan rasanya tambah nikmat!!
Gulenya sendiri juga dagingnya empuk dan klo dikunyah dagingnya sangat mudah lepas dari tulangya.
Jujur nih sampai saat ini, saat aku terakhir makan sate dan gule bebek, Warung Pak Encus inilah yang emang paling enak (Ini pendapat Pribadi lho). Ga tau besok-besok klo ada yang lebih enak lagi ….hehehehehehe….Siapa tau, ya kan?????
Perut kenyang dan siap melanjutkan perjalanan pulang.

NB: Harga satu porsinya aku lupa, soalnya yang bayar bapaku dan aku juga lupa nanya.
Tapi klo ga salah sekitar belasan ribu lah harga satu porsi sate bebek, yang pasti harganya terjangkau deh.

Monday, April 26, 2010

R.M Sop Konro Ibu Maryati Purwokerto

Udah sering aku bilang ama darlingku “wi, ma2s kepengin coto makassar”
Dia bilang “emang disini yang ada dimana ma2s?”
Aku sendiri juga bingung disini yang ada dimana, dikota klampok ini jelas ngga ada. Rasa kepengin makan coto makassar ini dikarenakan aku udah lama ga makan coto makassar, semasa kuliah dulu coto makassar ini salah satu makanan favoritku. Waktu aku kuliah di Jogja, warung coto makassar langgananku di warung tenda di Jalan Pangeran Mangkubumi. Rasanya MANSTAAAB TENAN…
Pikir punya piker, otak punya otak, akhirnya aku nyoba iseng nanya ke mbah google”warung coto makassar di purwokerto”, secara karena Purwokerto daerah yang cukup ramai (banyak kampus) yang cukup dekat dengan tempat tinggalku juga, setelah klik sana, klik sini akhirnya nemuin juga “Warung Sop Konro Ibu Maryati” yang letaknya di Jln. MT Haryono No 116 Purwokerto. Setelah mengintrogasi mbah google dengan cermat dan teliti di warung sop konro ini juga menyediakan coto makassar.
Akhirnya kami berdua menentukan hari perburuan itu. Hari yang ditentukan telah tiba, kami berangkat dari rumah sengaja berbekal dengan perut kosong menjelang jam makan siang. Perjalanan dari rumahku ke purwokerto kira-kira 30-45 menit. Walaupun hampir seminggu 2-3 X aku ke purwokerto tapi ga hapal nama jln-jln di daerah itu, klopun hapal cuman beberapa nama jln aja. Alhasil setelah kami sampai dikota Purwokerto kami berdua pun gigit jari karena ngga tau lokasi yang dituju disebelah mana. Bermodal rasa lapar yang terus menyerang, dan rasa gengsi untuk bertanya kepada orang lain begitu tinggi. Kami berdua pun memilih untuk berputar-putar melewati jln-jln yang ada di Purwokerto. Karena ketekunan dan keuletan kami akhirnya kami menemukan tulisan R.M. Sop Konro Ibu Maryati di ujung jln M.T. Haryono. Rasa bangga dan senang menyelimuti..ha..ha..ha..ha.. Seperti kasus-kasus sebelumnya jln ini ternyata telah sering kami lewati….huuuuuuuuuuuuuufffft……….
Ah, ngga usah disesali toh akhirnya ketemu juga!
Kami masuk duduk di meja sebelah kiri, pelayan datang membawa daftar menu. Tanpa basa-basi aku langsung pesan Coto Makassar dan pisang ijo, karena bojoku ga suka coto makassar dia pesan Ayam Goreng Kremes Negeri. O ya hampir semua makanan khas makassar ada di sini sop konro, iga bakar, coto makassar dan es pisang ijo, sayangnya disini ga ada es palu butung.
Sambil nunggu aku iseng makan kacang mede yang udah di bungkus kira-kira ukuran ½ ons, ngga berapa lama pesanan kami pun datang semangkuk coto makassar, 2 buah ketupat, satu porsi Ayam Goreng Kremes Negeri + nasi + lalapan dan sambel, serta 2 porsi es pisang ijo, tanpa basa-basi aku langsung melahap coto makassar.
Masih seperti biasa coto makassar berisi kuah dan potongan daging sapi yang dipotong dadu dengan ukuran 2-3 cm, dan jeruk nipis. Seketika rasa kangen coto makassar pun terobati, setelah habis lanjut melahap es pisang ijo, terasa sangat begitu segar dan nikmat di tengah cuaca purwokerto yang panas.





Untuk rasa coto makassar di R.M. Sop Konro Ibu Maryati ini klo boleh jujur masih kalah enak ama coto makassar yang di Jogja, tapi buat rasa kangen ya bolehlah.
Untuk pisang ijonya memang aku akui manis, nikmat dan segar….uhuuuuuuuyyyyy…
Nah klo untuk Ayam Goreng Kremes Negerinya kata bojoku rasanya memang wueeenak tenan, ayamnya gurih dan sambalnya mantabbbb….
Saatnya membayar…
1. Semangkuk coto makassar + 2 buah ketupat Rp. 12.000
2. Satu porsi Ayam Goreng Kremes Negeri + nasi + lalapan dan sambel Rp. 9.500
3. 2 porsi es pisang ijo Rp 12.000 ( satu porsinya Rp. 6.000 )
4. O ya sebungkus kacang mede harganya Rp. 8.500
Ya klo harga sih masih standar kan???
Patut dan harus dicoba…
Selamat menjajal hahahay….

MIE ONGKLOK PAK MUHADI

Pulang dari Ibukota dapat kabar dari temen (Coky) klo bapaknya Aang (temenku kuliah dulu) meninggal rumahnya di Wonosobo. Berangkatlah hari minggu melayat menuju ke Wonosobo bersama sang Kekasih hati. Nyampe disana setelah ngobrol-ngobrol ga kerasa dah jam 1 siang karena takut pulang kesorean maklum lagi musim ujan takut keujanan akhirnya pamit pulang. Karena mumpung di Wonosobo, aku pernah denger katanya ada Warung Mie Ongklok yang enak padahal aku sendiri belum pernah nyoabain mie yang namanya Mie Ongklok itu. Sekalian pamit, sekalian aku nanya Warung Mie Ongklok yang kesohor itu. Sama yang empunya rumah aku ditunjukin warungnya namanya Warung Mie Ongklok Pak Muhadi. Padahal dah dijelasin lokasinya tapi emang dasar ga mudeng ya akhirnya nyasar-nyasar deh. Ternyata eh ternyata itu warung Mie Ongklok letaknya dijalan jalur utama Banjarnegara-Wonosobo padahal aku sering lewat tapi ga pernah merhatiin.
Nyampe ditempat ternyata bener itu warung emang cukup kesohor terbukti pengunjungnya cukup rame juga lho dengan plat nomor luar kota.
Tanpa basa-basi lagi kita berdua pesen Mie Ongklok plus sate, setelah nunggu berapa menit datanglah pesanan kita. Dua porsi mie dan dua porsi sate.
Satenya 10 tusuk yang diatasnya dilumuri saus kacang yang lumayan manis. Nah Mie Ongkloknya ini yang aku baru pernah ngliat, pikirku “Owh ternyata ini to yang namanya Mie Ongklok”. Mie nya disajikan dimangkok bersama kubis dan dibentuk mengerucut, kemudian kuahnya sangat kental(hampir kenyal), ditaburi bawang merah goreng, klo yang pesan pedas didalam mie nya ada cabai rawitnya…pueedas deh…



Untuk cara makannya memang mantap karena dua tangan ikut bekerja semua, tangan kanan pegang sendok dan tangan yang kiri pegang tusuk sate….hohoho,,,MAKNYUSSSS!!!
Secara keseluruhan untuk aku yang baru pertama nyoba Mie Ongklok rasanya ya lumayan enak dan cukup mantab deh.
Untuk harganya sendiri kira-kira satu porsinya plus sate sekitar 15 rb-an kayaknya, aku lupa-lupa ingat gitu…
O ya lokasinya klo dari arah Banjarnegara disebelah kanan jalan didekat lampu merah perempatan tugu yang mo keterminal lama (jalan yang 2 lajur), ada tulisannya gede kok “MIE ONGKLOK PAK MUHADI”
Bagi yang mo ke Wonosobo kudu wajib mencoba tuh!!!yuuuuuuuuuukkkkk…….

Tuesday, January 5, 2010

PONDOK MAKAN SIDO ROSO

Seperti biasa klo adikku pulang dari Jogja kami sekeluarga selalu menyempatkan untuk makan diluar. Kami mencoba tempat makan baru ataupun tempat makan lama yang belum pernah kami kunjungi. Tujuan kami kali ini adalah Pondok Makan Sidoroso. Pondok makan ini letaknya di jalur lingkar terminal Purbalingga menuju Bobotsari. Kalau di tulisannya Pondok Makan Sidoroso ini cabang dari Pondok Makan serupa yang ada diCilacap. Tempat parkirnya tergolong cukup luas juga, cukup menampung banyak mobil ataupun motor.
Begitu kami masuk pelayan menyambut ramah dan mengantarkan kami ke saung-saung yang ada. Kemudian pelayan memberikan kami lembaran daftar menu, menu-menu yang ada sebenarnya hampir sama dengan tempat makan yang ada yang pernah aku posting di blog ini, ada gurameh dengan berbagai variasi masakannya, ada ayam, kambing, nasi goreng, kangkung, yang kesemuanya juga dengan berbagai variasi masakannya, trus ada juga lengkeng (tulang kambing) dan sop buntut sapi. Sebenarnya yang membuat kami tertarik untuk mencoba Pondok Makan Sidoroso ini selain karena tempatnya masih baru juga karena terdapat menu Sea Food disini (itu yang kami liat dipapan nama Pondok Makan ini), tapi ternyata cuman ada 2 jenis Sea Food disini yaitu UDANG dan CUMI dengan berbagai variasi memasaknya.
Kemudian kami pun memesan 1 porsi Gurameh seberat 6 ons yang dimasak asam manis(per ons harganya Rp 6.000), 1 porsi Udang Saus Tiram yang harganya Rp. 22.500, 1 porsi Cumi Saus Tiram Rp 20.000, 1 porsi Tongseng Ayam Rp. 10.000 dan 4 porsi Nasi putih yang harga per porsi @ Rp. 2.500. Untuk minumannya kami memesan 1 gelas Jus Tomat Rp 5.000, 1 botol Coca Cola kecil Rp. 3.000 dan 4 buah aqua gelas @ Rp 500.
Setelah kami memesan, tidak berapa lama pelayan datang mengantarkan pesanan minuman kami dan membawakan 1 toples keripik singkong. Mungkin dimaksudkan sebagai makanan pembuka sembari kami menunggu pesanan makanan kami datang.
+ 15 menit pesanan makanan kami pun datang, saatnya mencoba makanan yang kami pesan, aku pun mencicipi semua masakan yang kami pesan. Pertama aku mencicipi Cumi Saus Tiram rasanya menurutku cukup lumayan tapi cenderung biasa, kemudian aku mencicipi Udang Saus Tiram rasanya pun juga biasa dan keliatan kurang segar apa mungkin juga karena yang dimasak bukan udang segar mengingat Kota Purbalingga cukup jauh dari laut.


Trus lanjut ke Gurameh Asam Manis rasanya cukup enak menurutku, penyajian gurameh sedikit berbeda menurutku yaitu daging ikan gurameh ini udah dipotong-potong dimasak goreng tepung kemudian baru dimasak Asam Manis dan disajikan dengan tulang durinya dan kepalanya. Ikan gurameh yang udah dipotong-potong ditata dan ditaruh diatas tulang durinya. Dan yang terakhir adalah Tongseng Ayam, dari 3 macam masakan yang udah aku coba tadi masakan yang ke4 ini yang menurutku paling enak. Bumbu dari kuahnya gurih dan legit ditambah dengan daging ayam yang dipotong dadu dan terasa sangat empuk…mantepp pokoke lah!!!
Selamat Mencoba deh…..